He Is a Vampire [chap. 11]

Title: He Is Vampire [chap.11]

Main cast:

  • Lee Donghae
  • Cho Kyuhyun
  • Lee Hyukjae
  • Kim Heechul
  • Tan Hangeng
  • Park Jung Soo as Appa
  • All Member of Super Junior
  • Member of EXO (K&M)

Genre: Romance, Fantasy

Author: Park Seun Min (@bayedhrn)

Elfsuperjuniorsf.wordpress.com

***

            Halo!!! Siapa yang udah masuk sekolah atau semacamnya (?) ya?? Hohoho, aku udah masuk lho~ jadi mungkin waktunya buat bikin ff sedikit terkikis (?).

            Maaf kalo ada yang nungguin ff ini lama J semoga tidak mengecewakan chingudeul semua. Oh ya, kritik dan saran langsung ke twitterku aja ya @bayedhrn. Bukan bermaksud untuk promosi, tapi kalau ada yang mau ngasih kritik dan saran silahkan aja. Gomawo ^^

***

Author POV

            Perang itu semakin hebat terjadi. Tumpukan pasir akibat banyaknya vampire yang dimusnahkan oleh keluarga Leeteuk tersebar dimana-mana. Kelelahan tampak jelas di semua wajah anggota vampire itu. Kali ini bukan hanya para vampire ciptaan itu yang menyerang. Melainkan sekawanan vampire yang ikut bekerja sama dengan Ha Rin.

Terlihat raut senang dari wajah Onew dan Key yang sedang melawan Yesung dan Kibum. Namun lain hal nya dengan Taemin dan Jonghyun. Kedua vampire itu sudah Nampak pucat karna terus-terusan menggunakan kekuatan mereka tanpa nonstop. Ditambah mereka sama sekali tidak mengistirahatkan tubuhnya setelah mengeluarkan banyak racun untuk membuat ratusan vampire yang membludak itu.

Chanyeol dan Lay terus-terusan menyerang keduanya tanpa henti. Tiba-tiba Taemin terdiam dan kemudian mengerang keras. Tubuhnya langsung lenyap menjadi pasir berwarna kehitaman dan terbang terbawa semilir angin yang melewatinya. Jonghyun melihat itu dengan tatapan ngeri. Tubuhnya sudah hampir oleng karna diterjang berkali-kali.

Sret!

“Uuhh..”, rintihnya pelan. Matanya membesar setelah menyadari bahwa sesuatu menembus jantungnya dibawah sana. SPLASH! Tubuhnya langsung menjadi pasir saat itu juga. Kemudia terlihat sosok Lay dengan tubuh yang berlumuran darah Jonghyun tadi. Kuku-kukunya lansung memendek kembali sebelum tadinya memanjang dan digunakannya untuk menusul jantung Jonghyun.

Disisi lainnya lagi, Minho berdiri dengan angkuh didepan Heechul yang kini menatapnya dengan tatapan dingin dan membunuh. Minho menyunggingkan senyum miringnya dan membuat Heechul semakin geram.

“Aku kembali lagi Kim Heechul. Dimana Min-young?”, tanyanya to-the-point. Tao, Chen, dan Sehun memandang kedua bingung. Diam-diam, Heechul mengirim telepati kepada Tao, Chen, dan Sehun, untuk mengepung Minho tanpa namja itu mengetahuinya saking fokusnya pada Heechul.

“Sungguh, aku sama sekali tidak mengharapkan kedatanganmu kembali Choi Minho! Aku malah mengharapkan kau sudah musnah dari muka bumi ini!”, geram Heechul yang disambut kekehan pelan dari Minho. “Dan Min-young, dia sudah menjadi milikku. Berhenti mengusiknya atau sekarang juga aku akan melenyapkanmu!”, lanjutnya lagi.

“Huh?! Kau yang akan melenyapkanku atau kalian yang akan melenyapkanku?”, Minho menunjuk Heechul dan tiga orang –Tao, Chen, Sehun- yang berdiri mengelilinginya dan kembali tertawa sinis. Heechul mengepalkan tangannya kuat hingga tangannya memutih.

“Aku.. yang akan.. melenyapkanmu.. haaaa!!!!”, langsung diterjangnya Minho hingga tubuh namnya yang lebih tinggi darinya itu terhempas ke pohon besar yang berada di belakangnya. Ketiga rekannya itu hanya bisa menghindar dari keduanya dan membiarkan mereka menyelesaikan masalahnya karna mereka tahu mereka hanya akan memperkeruh suasana seandainya mereka ikut dalam permainan mereka.

“MATI KAU CHOI MINHO!!!!!”,

***

Leeteuk dan Suho dibantu dengan Kiran dan Hankyo masih terus berperang melawan ratusan vampire yang datang kehadapan mereka seperti tiada habis-habisnya. Sebuah pemandangan yang harusnya sangat tidak wajar bagi seorang vampire ada peluh. Namun kali ini peluh membasahi seluruh vampire yang saat ini sedang mempertahankan anggota keluarganya.

Dengan wajah datar, Hankyo terus melawan vampire-vampire yang ada dihadapannya. Tidak ada yang tau arti dari tatapan datarnya kecuali dia sendiri. Menyembunyikan ekspresi sedihnya dan sakit hati mengingat takdirnya juga mencintai orang lain yang sudah menciptakan ratusan vampire yang saat ini sedang berusaha dimusnahkan olehnya dan keluarganya yang lain.

Matanya berair di wajah datarnya. Tanpa diketahui oranglain, gerakan tubuhnya mulai melemah karna rasa sakit dihatinya terus-terusan menyerang dirinya. Laki-laki itu… hanya dia seorang yang bisa membuat Ahn Hankyo menjadi seperti ini.

Sebenarnya dirinya tidak membenci Ha Rin karna Hangeng menyukai gadis itu. Entah kenapa ia tidak bisa marah dengan mereka berdua. Tapi bodohnya hanya ada rasa sakit di dalam hatinya tiap kali ia menyebutkan nama itu dalam pikirannya. Orang yang bodoh bukan??

Lee Donghae POV

Kupandangi dirinya yang masih terlelap dalam pelukanku dengan damai. Menikmati wajah cantiknya yang tidak ia ketahui saat dirinya sedang tidur. Biarlah hanya aku yang mengetahui bagaimana cantiknya saat tertidur dengan wajah polosnya yang mampu membuatku seakan terhipnotis hanya dengan melihatnya saja. Cukup aku aku saja yang tahu.

Min-young dan juga Eunmin juga sudah terlelap sekitar dua jam yang lalu. Baekhyun sendiri sedang mengobrak-abrik kulkas yang berada di dapur. Entahlah, mungkin ia sedang mencari cemilan untuk menemaninya menonton drama dengan genre Action kesukaannya. Aish! Terkadang dia itu masih seperti seorang remaja berumur 15 tahun dengan kebiasaannya yang menyebalkan.

Sebenarnya dengan pendengaran vampireku ini, sangat mengusik sekali dengan suara-suara gaduh yang ditimbulkan Baekhyun dari arah dapur itu. Ditambah dengan mendengar suara yang paling pelan sedikitpun bahkan bisa terdengar olehku. Namun aku sudah terbiasa dengan hal ini. Jadi aku diam saja.

Hyung, jangan menyerangnya malam ini! Dia belum menjadi istrimu! Kau bisa dibantainya nanti jika sudah pagi, hahahaha. Wajahku seketika menjadi suram mendengar telepati yang dikirimkan oleh bocah sialan itu padaku. Yang benar saja! Meski terkadang aku sering bernafsu pada gadisku (bahkan sempat berfikir untuk menidurinya) tapi aku tak pernah melakukan hal terkutuk itu! Aku sangat menghormatinya sebagai perempuan dan tidak akan pernah mengambil yang belum menjadi milikku.

Byun Baekhyun! Kau mau mati ditanganku saat ini juga, hm??!! ,kudengar ia memekik didalam pikiranku. Membuatku mengerang tertahan mendengar jeritan cemprengnya itu. Astaga! Kenapa aku masih diberi cobaan untuk bersabar?!! Kalau dengan Kyuhyun pasti aku bisa melaluinya dengan baik, bahkan mungkin bisa mendapatkan nilai 100! Tapi kalau dengan Baekhyun?! Aish! Bocah gila itu takkan pernah membiarkanku mendapatkan nilai sempurnya! Lumayan mungkin juga takkan dibiarkannya.

Hyung!!!! Ampun!!! Jangan mengatakan hal seperti itu padaku!!! Aku masih muda dan belum mempunyai pasangan!!!! Ampun hyung!!!! Aku hanya bercanda saja kok!!!

            Yak!!! Bercanda apanya!! Kau benar-benar membuatku naik darah Byun Baekhyun! Dan lagi, apa kau bilang hah??? Muda??? Yak!! Umurmu sudah 83 tahun!! Kalau kau manusia, kau sudah menjadi tulang belulang sekarang!!

            Annioooo~~~ aku ini masih muda! Setidaknya aku tidak setua dirimu hyung! Dan aku tidak mau menjadi tulang belulang! Itu menyeramkan ==’

            Aish!!! Dasar bocah kurang ajar kau!!!

***

“Selamat pagi sayangku~”,sapaku begitu ia membuka matanya. Sebuah senyum manis langsung dilukiskannya di bibirnya. Ya tuhan, ia cantik sekali~ kubelai pelan permukaan wajahnya yang mulus itu. Sangat hati-hati seolah aku sedang memegang sebuah berlian berharga yang sangat rapuh dan akan hancur kalau aku dengan tidak hati-hati saat memegangnya.

“Pagi juga oppa~”, balasnya. Dan kemudian ia melakukan kebiasaannya. Memeluk tubuh dingin ku dan mengenggelamkan wajahnya pada dadaku. Kuusap pelan rambut panjangnya dan meletakkan daguku di puncak kepalanya. Menghirup dalam-dalam aroma strawberry yang menguar dari rambutnya.

“Bagaimana tidurmu?”, tanyaku serak.

“Nyenyak oppa. Tapi..”, dia menggantungkan ucapanya. “Aku khawatir dengan keadaan disana. Bagaimana oppa?”, terdengar nada sedih dan cemas dalam suaranya.

Aku mengusap-usap rambut panjangnya kembali. Berusaha menenangkan dirinya dalam dekapanku.

“Tenang saja, semuanya akan baik-baik saja. Kau boleh memperhatikan mereka semua, tapi kau juga harus memperhatikan dirimu sendiri. Kau bahkan belum makan dari kemarin. Kau membuatku sedih, tahu?”, dia terdiam. Aku masih asik mengusap rambut panjang hitamnya. Rambutnya tebal dan lembut. Sama seperti rambutku.

“Aku tidak bisa makan dengan tenang sementara aku sedang memikirkan orang-orang yang sedang melindungi kita disini”,

“Jangan terlalu memikirkan hal itu. Bukankah aku sudah pernah mengatakannya padamu kalau mereka pasti bisa bertahan. Mereka bahkan memanggil saudara kami yang berada di Canada sana”,

“Memanggil saudara kalian? Bukankah itu berarti.. masalah ini sangat serius? Oppa, aku benar-benar bingung!”, dia mendesah keras sambil sedikit berteriak. Aku hanya diam saja. Dia terlanjur tahu kalau masalah ini sudah sangat serius sampai melibatkan saudara kami yang lain. Aish! Kenapa mulutku ini lemes sekali sih? Bodoh!

“Lebih baik kau mandi dan tenangankan fikiranmu. Buang jauh-jauh asumsimu kalau keluargaku disana sedang dalam bahaya. Mereka hanya sedikit tergencet. Kajja! Aku sudah menyiapkan air hangat untukmu”,

Author POV

Ha Rin kini berdiri didepan pria itu. Didepan pria yang saat ini sedang menatapnya nanar. Vampire disekelilingnya sudah lenyap. Dan kini hanya tinggal mereka berdua saja yang berada di tempat itu. Pria itu melepas topengnya yang ia pakai tadi saat memusnahkan seluruh vampire yang berniat menyingkirkannya dan masuk kedalam wilayah keluarga besar Leeteuk.

Tak ada sepatah katapun di menit pertama. Keduanya hanya berpandangan satu sama lain seolah berbicara lewat mata. Mengatakan semuanya kalau banyak sekali yang mengganjal dalam hati keduanya. Hanya saja mereka tidak bisa mengungkapkannya dalam kata-kata.

“Apa yang kau inginkan dari perang ini Song Ha Rin?”, ucap Hangeng memecah kehingan yang sudah mereka buat. Rahangnya langsung mengeras setelah berbicara tadi. Ha Rin menatapnya –berusaha- datar. Menyembunyikan segala bentuk ekspresi yang sebenarnya ingin ia tunjukan pada Hangeng.

“Merebut kembali Donghae oppa dan membuatmu melupakanku”, jawab gadis itu sedikit tersendat saat mengucapkan dua kata terakhir itu. Hangeng dan Ha Rin sama-sama merasa ada yang salah saat mendengar dan mengucapkan hal itu. Terasa.. sangat konyol!

Melupakan gadis itu? Mungkin ia sudah gila, ia sudah memiliki takdir hidupnya tapi ia dengan sendirinya menyukai gadis lain. Tapi dilain sisi ia benar-benar membutuhkan gadis itu sebagai penyanggah hidupnya itu. Dan hal itu sangat terasa mustahil terdengar ditelinganya. Bagaimanapun juga dia mencintai Ha Rin. Rasa cinta yang sama pada gadis yang saat ini berada di tempat lain dan juga sedang bertarung saat ini bersama keluarganya.

Dan.. menyuruh pria itu melupakan dirinya? Oke, lebih baik bunuh gadis itu sekarang daripada kembali mengingat-ingat perkataannya barusan pada pria itu. Mungkin hanya dirinya dan tuhan saja yang tahu kalau ia benar-benar tidak rela mengeluarkan kalimat barusan dari mulutnya. Ia mencintai pria itu. Sangat. Tapi jauh dari dalam hatinya ia tidak ingin merusak hubungan pria yang dicintainya itu dengan gadis yang saat ini sudah menjadi pasangan hidupnya. Ha Rin tetaplah seorang perempuan. Ia tetap akan merasa hancur jika melakukan hal yang tidak disukainya. Apalagi yang berhubungan dengan pria itu.

“Bukankah sudah ratusan kali aku bilang padamu, Donghae sudah memiliki pasangannya sendiri! Kenapa kau masih mengejarnya seolah-olah Donghae akan bersikap menanggapimu dan berpaling dari perempuan itu??!! Kau terlalu banyak berharap Song Ha Rin!!”, teriak Hangeng murka.

“Wae?? Dan bukankah aku juga sudah mengatakannya padamu ratusan kali? Ini hidupku! Aku bebas ingin mengejar siapa saja!! Lagipula apa pedulimu??!! Kau sudah memiliki takdir hidupmu sendiri!! Kenapa kau masih harus mengurusiku hah?! Kau fikir aku ini adalah seorang gadis yang masih berusia lima tahun dan harus kau lindungi hah??!! Cukup kau urus saja masalah percintaanmu dengan gadis itu!!”, semprot Ha Rin tak kalah murka. Menumpahkan serentetan kalimat yang keluar begitu saja dari mulut laknatnya itu. Mungkin maksudnya adalah ia tidak ingin melukai hati Hankyo karna Hangeng menyukai, ani, mencintai dirinya dan bermaksud untuk membuat Hangeng menjauhi dirinya dan meneruskan hubungan mereka seolah tak pernah ada nama ‘Song Ha Rin’ dalam kisah mereka. Hanya saja ia tidak bisa mengungkapkannya dengan benar.

“Song Ha Rin!! Tolong hentikan ini semua!! Kasihan Donghae dan Seun Min!! mereka terdesak dengan genjatan senjata darimu!! Seun Min dan yang lainnya sama sekali tidak berhak untuk ikut serta dalam perang yang seharusnya tidak ada ini!!”, mulai terdengar nada putus asa dari nada suara Hangeng.

“Kasihan??!! Kenapa semua orang mengkasihani mereka sementara tak ada satu orangpun yang kasihan padaku dan perhatian padaku??! Kenapa dunia tak pernah sekalipun berpihak padaku??!! Saat aku masih menjadi manusia, aku menderita kanker dan tuhan bahkan mengambil kedua orangtuaku sekaligus!! Apa semua itu belum cukup untuk membuatku sakit hati dan merasa terluka??!!”, setitik cairan bening keluar dari mata Ha Rin yang sudah memerah menahan tangis. Hangeng menatapnya terluka. Terluka karna melihat gadis yang dicintainya seperti ini.

Dilain sisi yang sama sekali tidak diketahui keduanya, sesosok gadis sedang menatap dua insan itu sambil menangis menahan rasa sesaknya yang sudah membuncah dalam hatinya.

Sebesar itukah Hangeng mencintai gadis itu sampai mengeluarkan air mata untuk gadis itu?? Bahkan Hangeng sama sekali tidak pernah bersikap seperti padanya! Dan.. tatapan itu benar-benar berbeda. Seperti.. ia sedang mengatakan kalau pria itu sangat mencintai gadis yang sedang berhadapan denganya itu.

“Kumohon~ hentikan semua ini!”, pria itu kini berbisik pelan penuh dengan nada memohon pada Ha Rin. Namun Ha Rin masih terdiam dan memandang Hangeng yang mungkin untuk terakhir kalinya.

Ia sudah bisa merasakan kehadiran sang pemburu –Sungmin- semakin mendekat kearah mereka. Mungkin.. ini adalah akhir dari hidupnya yang memang ditakdirkan tidak pernah ada kata ‘bahagia’ didalamnya dan hanya tertulis ‘penyiksaan’. Sebenarnya perang itu sudah selesai 3 menit yang lalu. Hanya saja Ha Rin tidak ingin merusak moment mereka untuk terakhir kalinya.

“Untuk sekali ini.. bolehkah aku menjadi orang baik untuk semenit saja?”, bisik gadis itu lirih membuat Hangeng terperanjat mendengarnya. Ha Rin maju beberapa langkah –dengan pelan- dan menghampiri Hangeng yang terpaku. Air mata seakan menjadi aksesoris wajah Ha Rin saat itu. Tak pernah berhenti menghiasi wajah canti Ha Rin.

“Saranghae”,

Dan setelah itu Hangeng baru menyadari bahwa hanya satu kata itu bisa terdengar begitu.. membahagiakan dan.. menyedihkan.  Ha Rin mengucapkan hal itu seakan-akan ia ingin pergi dan tidak akan kembali lagi dalam beberapa menit lagi. Tangan Ha Rin terulur ingin menyentuh wajah mulus Hangeng bak porselen itu perlahan. Ingin merasakan teksturnya untuk pertama dan terakhir.

Halus. Dan juga.. begitu lembut. Mungkin yang paling lembut yang pernah ia rasakan selama hampir seabad ia hidup. Dan mungkin lebih lembut dari wajah Donghae, namja ia anggap sebagai kakak satu-satunya dalam hidupnya.

“Tolong katakan pada Donghae oppa.. aku minta maaf”,

Dan tepat sebelum Hangeng ingin membuka mulutnya untuk membalas ucapan Ha Rin tadi, tubuh gadis itu tiba-tiba ditarik menjauh dari jangkauannya. Dan seakan tersadar, kini ia melihat gadis yang dicintainya saat ini sedang di pegangi oleh Sungmin dan Henry. Diam tanpa melakukan satu pemberontakan dengan wajah sembab dan penuh perasaan terluka menatap Hangeng.

“Kau akan secepatnya mendapatkan hukumanmu Song Ha Rin”, desis Sungmin.

***

Donghae, Baekhyun, Seun Min, Min-young, dan juga Eunmin sedang dalam perjalan menuju kembali ke Korea setelah mendengar kabar dari Eunhyuk kalau Ha Rin sudah ditahan oleh Yesung dan keluarganya yang merupakan keluarga vampire yang bertugas untuk menlenyapkan seorang vampire atas dasar kesalahan  vampire itu.

Fikirannya benar-benar kalut saat ini. Bagaimanapun juga, Donghae juga pernah seperti memiliki adik perempuan yang sangat manis. Pernah merasa untuk ingin melindungi seseorang. Walaupun tingkahnya sudah berubah 360°, Song Ha Rin yang sekarang, tetaplah seorang Song Ha Rin yang dulu. Gadis lemah dan rapuh yang seharusnya dilindungi banyak orang. Bukan justru kebalikannya.

Tiba-tiba ia merasa sesuatu menggenggam tangan kekarnya hangat. Tangan itu milik Seun Min. gadis yang ia cintai dan sayangi kedua setelah ibunya, tentu saja. Seun Min memberikan sebuah senyuman menenangkan pada Donghae. Berharap Donghae bisa sedikit tenang.

“Fighting oppa!”, bisik Seun Min pelan sembari mengepalkan sebelah tangannya. Membuat seulas senyum simpul milik Donghae terlukis di wajahnya yang tampan itu. Wajah yang bisa membuat seluruh kaum hawa terpikat hanya karna senyuman itu.

“Ne, gomawo Min~a”,

Park Seun Min

Setelah menempuh perjalanan yang aku tidak tahu sama sekali berapa jam lamanya, akhirnya kami mendarat dihalaman belakang rumah Donghae oppa yang sangat luas itu. Dan pemandangan aneh langsung tersaji didepan mataku, membuatku menatap mereka bingung.

Disana.. ada Song Ha Rin yang seperti di jaga ketat oleh Sungmin dan satu orang lagi yang sama sekali aku tahu siapa itu. Tapi kuaikui namja itu cukup imut juga dengan mata sipit dan pipinya yang chubby. Dengan sekuat hati aku menahan kaki dan tanganku yang ingin menghampirinya dan mencubit pipinya yang tembam itu. Aish! Kyeoptaaaa~~

Kualihkan pandanganku pada namja itu dan menatap yang lain. Raut lelah jelas terukir di wajah semua keluarga Donghae oppa. Namun tersirat rasa kepuasan mendalam entah karna hal apa karna aku  sama sekali tidak tahu hal itu. Memenangkan sesuatu mungkin??

Dan diujung sana, aku bisa melihat sebuah sosok yang berdiri dengan tubuh yang mungkin.. bergetar? Menatap nanar sebuah sosok yang saat ini sedang diapit dua namja itu. Apakah.. dia.. Hangeng? Namja dengan wajah orang China namun pelafalan bahasa Koreanya sangat bagus layaknya orang Korea pada umumnya. Padahal jarak dari tempatku saat ini cukup jauh, sangat jauh mungkin, tapi aku bisa melihat air mata turun dari mata Hangeng. Air mata.. terluka.

Kemudian aku menatap Donghae oppa yang menegang di tempatnya. Dia juga menatap dalam Song Ha Rin dengan tatapan.. entahlah, aku sama sekali tidak mengerti maksud tatapan Donghae oppa saat ini pada gadis itu. Anehnya aku sama sekali tidak merasa apapun. Bahkan cemburu saja tidak. Seperti menyadari kalau tatapan Donghae oppa berbeda seperti jika ia sedang memandangku.

Kami berjalan menghampiri keluarga besar Donghae oppa. Kami semua terlihat bingung, kecuali Donghae oppa dan Baekhyun. Bahkan Baekhyun hanya menatap datar dengan baby facenya itu. Aih~ aku jadi iri padanya.

“Apa yang akan dilakukan selanjutnya?”, ucapan Donghae oppa barusan seakan mengalihkan diriku yang sedang mengiri dengan baby facenya Baekhyun. “Tentu saja memusnahkanya. Apa lagi?”,

Mataku melotot mendengar perkataan namja imut yang tidak kuketahui namanya itu. Memusnahkan? Memusnahkan siapa? Perasaan tidak enak menghantui diriku. Entah apa yang membuatku menatap gadis itu dengan padangan yang bahkan aku sendiri tidak tahu maksudnya. Ha Rin balas menatapku sembari tersenyum lemah.

“Kalian bisa mengucapkan kata-kata terakhir kalau kalian mau”, ucap Sungmin entah pada siapa.

Donghae oppa maju selangkah dan menatap dalam Ha Rin. Seperti hendak menyampaikan sesuatu yang hanya mereka saja yang tahu.

“Kau tetap adikku”, ucap Donghae oppa pelan. “Adikku yang seharusnya aku lindungi. Adikku yang seharusnya kini masih bermanja-manja padaku, adikku yang.. masih aku sayangi hingga saat ini”,

“Mungkin ada beberapa hal yang tidak aku ketahui yang membuatmu hingga bisa melakukan hal semengerikan ini. Tapi kau harus tahu satu hal, saat itu aku mengundurkan diri menjadi asisten dokter Do bukan karna suatu yang sepele. Aku juga harus melanjutkan studyku ke Turki, dan dengan sangat terpaksa aku meninggalkanmu. Dan mungkin itu yang membuatmu dendam pada Leeteuk karna menyuruhku untuk berhenti. Satu hal yang membuatku kaget selama 30 tahun terakhir, kau berubah menjadi seorang Song Ha Rin yang berbeda dan mengejarku seolah-olah aku ini adalah pasanganmu. Aku merasa kalau hal ini salah, aku hanya menganggapmu seorang adik. Maafkan aku karna sudah berlaku kasar padamu selama ini”, mata Donghae oppa berkaca-kaca. Dan tak lama, air matanya turun. Namun bibirnya membentuk secarik senyum tulus yang kini membuat Ha Rin ikut mengeluarkan air mata.

“Kau.. tetap adikku selamanya”, lanjutnya lagi.

Kemudian Donghae oppa dengan gerakan secepat kilatnya menghampiri Ha Rin dan memeluk erat gadis itu. Jangan bertanya aku cemburu atau tidak. Karna jawabannya adalah tidak. Dia.. sedang melakukan pelukan sebagai seorang kakak dan adik. Bahu keduanya bergetar hebat. Kulihat Ha Rin membalas pelukan Donghae singkat sebelum mereka melepaskan pelukannya.

“Kau mungkin ini menyampaikan sesuatu juga Song Ha Rin? Sebelum.. kau akan kami lenyapkan?”,  kali ini namja imut itu yang berkata.

Ha Rin menatap Donghae penuh dengan tatapan rasa bersalah. “Ribuan kata maaf bahkan tidak bisa memaafkan kesalahanku selama ini padamu oppa. Bahkan pada Seun Min”, dia menatapku.

Aku tidak tahu kenapa aku memberikan senyuman tulusku padanya dan membuatnya kaget. Seolah-olah.. aku sama sekali tidak mempermasalahkan prilakunya padaku saat itu.

“Aku jadi merasa tidak pantas untuk disebut adik kembali olehmu oppa. Aku benar-benar… wanita yang buruk. Aku sama sekali tidak pantas untuk hidup didunia ini. Mungkin memang sudah takdirnya aku memiliki kehidupan seperti ini. Ditinggal kedua orangtuaku, ditelantarkan oleh sanak saudaraku, menderita kanker otak, dan.. hidup secara menyedihkan seperti ini. Tapi kau datang padaku dan memberi berbagai kenangan yang tak terbayarkan oleh apapun didunia ini. Terimakasih oppa”,

Air mataku meleleh mendengar perkataannya. Ternyata.. ia adalah seorang gadis yang rapuh. Sangat rapuh. Aku bahkan tak pernah mendengarnya berbicara menggunakan nada sesedih itu.

“Dan untuk Hangeng.. aku tahu kau berada diatas sana dan menyaksikanku sambil menangis. Aku akan mengulangi kata-kata yang saat itu aku ucapkan. Saranghae”, dan ucapan itu benar-benar membuat kami kaget. Tapi.. tidak dengan Hankyo. Dia bahkan tidak mengeluarkan sepatah katapun dan hanya menampakkan wajah datar kosongnya entah kemana.

“Dan untuk semua.. aku benar-benar minta maaf untuk semua. Aku tidak akan menuntut kalian untuk memaafkanku karna aku sadar semua perbuatanku tidak pantas untuk dimaafkan. Terimakasih karna telah memperkenalkanku pada kalian semua”, mungkin itu ucapan terakhir Ha Rin. Karna setelah itu Yesung mengangkat kedua tangannya dan membaca entah apa dari bibirnya. Dan seketika itu juga, tubuh Ha Rin yang berada di antara kami semua lenyap menjadi serpihan pasir putih yang indah yang tertiup angin sore.

Semuanya menunduk sambil menangis. Begitupun aku, Eunmin eonni, dan Min-young eonni. Memanjatkan do’a untuknya. Berharap dia mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya.

Kulirik Hangeng yang berada diatas sana yang sudah jatuh terduduk sambil menangis pilu. Tak berbeda jauh dengan Hankyo yang kini sedang menangis tanpa suara.

Sebuah perpisahan yang.. menyedihkan. Ani, sangat menyedihkan.

***

Sebulan telah berlalu sejak kejadian itu. Aku sudah tidak lagi mendengar kabar Hangeng dan Hankyo. Ternyata aku baru tahu kalau mereka bertiga –dengan Ha Rin- mengalami cinta segitiga yang menyedihkan. Aku harap hanya ada satu kisah yang berujung seperti itu didunia ini.

Dua minggu yang lalu, Donghae oppa datang dan menghadap kedua orangtuaku dan mengungkapkan jati dirinya yang sebenarnya. Sebagai kekasihku dan.. seorang vampire. Biar kujelaskan dulu, kedua orangtuaku mempercepat kepulangan mereka karna khawatir denganku. Aku memberi kabar kalau aku tabrakan dan mengalami beberapa luka yang cukup serius. Dan Leeteuk yang berbicara pada kedua orangtuaku sebagai seorang dokter. Dan hei, aku sama sekali tidak berbohong dengan pekerjaan Leeteuk yang menjadi seorang dokter dan aku benar-benar serius dengan beberapa lukaku yang masih cukup parah saat itu. Namun sekarang sudah lebih baik.

Dan kalian tahu, orangtuaku saat itu benar-benar kaget dan menentang keras Donghae oppa berpacaran denganku. Jelas saja alasannya karna mereka tidak percaya dengan keberadaan vampire di muka bumi ini. Dan tidak ingin anak semata wayangnya berada dalam bahaya seorang makhluk yang tidak mereka percayai. Sama seperti alasanku saat pertama kali bertemu dengannya.

Kedua orantuaku melarang Donghae oppa untuk bertemu denganku. Awalnya aku mengira kalau Donghae oppa masih bisa keluar masuk kamarku seperti biasa tanpa memperdulikan larangan dari mereka. Namun ternyata dia benar-benar menuruti apa yang dikatakan mereka. Dia tidak datang kerumahku selama hampir seminggu.

Dia tidak menemuiku sama sekali. Bahkan ketika hari kelulusanku ia tidak datang dan hanya menyampaikan ucapan selamatnya lewat Kyuhyun oppa. Sedikit banyak.. aku merasa sedih dan kecewa juga sebenarnya.

Pada hari tepat seminggu kami tidak bertemu, badanku panas tinggi dan tidak turun hampir seharian. Kedua orangtuaku panic sehingga tidak bisa melakukan apa-apa. Padahal mereka sudah memanggilkan dokter pribadi keluarga kami. Tapi ia hanya mampu memberikan obat dan berharap panasku bisa turun. Namun itu sama sekali tidak terjadi karna nyatanya badanku masih panas.

Sampai saat Leeteuk dan Soo Kyung datang kerumahku dan menjelaskan segalanya pada eomma dan appa. Barulah mereka melakukan sebuah tindakan yang paling tidak diinginkan keduanya.

***Flashback***

Pasangan yang bagaikan dewa dan dewi itu mengetuk pelan pintu rumah berwarna coklat tua yang masih tampak terawat. Tak lama, sesosok wanita paruh baya muncul dari balik pintu dan menatap dua orang asing yang sedang berdiri didepannya itu.

“Annyeonghaseo” ucap keduanya seraya membungkuk dan dibalas oleh wanita paruh baya itu dengan sedikit ragu dan bingung. “Boleh kami berdua masuk ? ada hal yang ingin kami sampaikan. Ini mengenai putri anda, Park Seun Min”, ucap pria itu. Wanita yang berada disampingnya tersenyum sambil mengangguk menyetujui apa yang diucapkan suaminya tersebut.

“Sebelumnya, bisa kami masuk terlebih dahulu? Tidak enak berbicara di depan pintu seperti ini”, lelaki itu masih bersikap sopan. Dengan sedikit enggan, wanita itu membuka lebih lebar pintu rumahnya dan membiarkan kedua orang yang tidak dikenalnya itu masuk lebih dalam kerumahnya.

Bermaksud menjadi tuan rumah yang sopan, wanita paruh baya itu membuatkan mereka minuman dan memanggil suaminya. Jelas. Dia harus memberitahu kalau ada seseorang yang tidak mereka kenali dan mengunggujungi rumahnya dengan alasan ingin memberitahu tentang anaknya. Memangnya apa yang mereka tahu tentang anak semata wayang mereka itu?

“Memangnya kau ini siapa? Kenapa kau bisa mengenali putriku?”, raut bingung tercertak jelas di wajahnya yang sudah berusia empat puluhan itu. Mereka kini duduk saling berhadapan. Keriput jelas sudah lama menghiasi wajah kedua orangtua itu yang sudah hampir dimakan umur.

Lelaki itu tertawa pelan, menunjukkan lesung pipinya yang menawan. “Leeteuk imnida. Kami adalah kedua orangtua Donghae. Aku yakin kau pasti sudah mendengar tentang anak kami kan? Tn. Dan Ny. Park?”,

Rahang kedua orangtua itu mengerasa manakala mendengar nama ‘Donghae’ dalam pendengarannya. Donghae adalah seorang vampire, otomatis kedua orangtuanya juga vampire, untuk apa mereka kesini?

“Maksud dan tujuan kami datang kesini adalah untuk mengatakan pada kalian kalau Seun Min, anak anda, tidak boleh dipisahkan oleh putra kami, Donghae. Mereka adalah pasangan yang tidak boleh dipisahkan. Konyol kedengarnya, tapi lihat yang terjadi sekarang. Seun Min mengalami panas tinggi karna ia dipisahkan oleh Donghae”,

“Begitupun dengan Donghae, sejak kemarin ia terus mengerang-ngerang seperti kerasukan setan karna tidak bisa bertemu dengan Seun Min. padahal kalau ia mau, ia bisa saja menyusup kedalam kamar anakmu dan bertemu dengannya tanpa mengindahkan larangan kalian. Jangan Tanya aku tahu darimana karna aku memang tahu apa yang sudah terjadi saat itu. Bukan bermaksud untuk bersombong, tapi kau harus tahu kalau Donghae adalah seorang laki-laki yang memegang janjinya. Seperti yang kau bilang dan kau larang,  dia benar-benar tidak bertemu dengan Seun Min sampai saat ini”,

“Kumohon, kalau kau benar-benar sayang pada anakmu, izinkan mereka berdua bertemu dan restui mereka untuk berhubungan. Mereka takkan pernah bisa di pisahkan sekalipun salah satu pihak berniat berpisah. Karna mereka sudah terikan sejak Donghae menyatakan cintanya pada Seun Min dan anak itu menerimanya. Dan sejak itu mereka akan saling membutuhkan satu sama lain. Percayalah, kami bukan peramal atau semacamnya, tapi kalau kau tidak mengizinkan Donghae bertemu dengan Seun Min, anakmu akan terus dalam keadaan seperti ini. Dan begitu juga dengan Donghae. Aku menyampaikan ini karna aku menyayangi keduanya sebagai anakku. Banyak hal yang tidak kau ketahui tentang apa yang sudah terjadi selama kalian pergi. Bahkan kejadian itu seperti benang kusut karna kalian pasti bingung darimana semua ini terjadi”,

***Flashback Off***

Maka setelah itu kedua orangtuaku mengizinkanku untuk bisa kembali bertemu dengan Donghae oppa dan merestui hubungan kami yang sedikit tidak lazim mengingat Donghae yang notabenya adalah seorang vampire.  Bahkan pada awalnya mereka sedikit canggung jika bertemu.Tapi karna Donghae oppa berusaha tampil menjadi ‘anak baik’ didepan eomma dan appa, kini mereka bisa menerimanya dengan sepenuh hati.

Aku menaruh nampan berisi dua cangkir besar sirup rasa jeruk diatas meja. Kemudian menaruh kembali nampan yang kubawa dari dapur dan segera duduk disamping Donghae oppa yang sedang duduk menghadap appa dan eommaku. Terlihat wajah gugup Donghae oppa, aku menyeringit bingung. Ini adalah ekspresi gugup Donghae oppa yang pertama kali aku lihat. Ada apa ini?

“Jadi, hal penting apa yang kau ingin bicarakan Donghae-ya?”, whoa~~ bahkan appa sudah memanggil Donghae dengan panggilan akrab. Secepat itukah mereka berinteraksi dengan cepat? Ah! Lelaki memang mengagumkan.

“Euhm, begini.. aku ingin.. melamar Seun Min, aboji”, aku dan kedua orangtuaku melongo parah mendengarkannya. Donghae oppa mengibaskan kedua tangannya dengan gugup. “Bukan sekarang aboji! Aku hanya ingin melamarnya, tentu saja aku akan menikahi Seun Min setelah ia lulus sekolah. Dan mungkin sampai ia masuk kuliah. Kalau boleh dibilang egois, aku tidak akan menunggu sampai ia lulus kuliah, itu akan lama. Dan aku tidak bisa menunggu selama itu”,

Terdengar kekehan dari appaku. Walaupun terlihat banyak keriput dari wajah tuanya itu, tapi appaku masih terlihat tampan. Hehehe.

“Aigo~ tidak kusangka, aku akan mempunyai menantu yang bahkan dua kali umurku. Hahaha~ jadi kau meminta restuku? Begitu?”, Donghae oppa mengangguk cepat. “Baiklah, aku merestui kalian. Aku yakin kau bisa menjaga anak semata wayangku yang manja dan merepotkan ini. Jangan mengecewakan ku, oke?”,

Kembali Donghae oppa mengangguk mantap. Aku dan eomma masih terdiam memandangi kedua pria yang ada dihadapan kami ini. Astaga, apakah oksigen disekitar kami masih ada? Kenapa rasanya sulit sekali untuk bernafas saking kagetnya?

Lee Donghae POV

Aku masuk kedalam kamarku dan melihat Seun Min sedang tidur sambil memainkan iPad nya. Dia tiduran diatas kasurku dengan memeluk guling dan bergulung dibawah selimut. Ya, saat ini sedang musim dingin dan kegiatan yang paling dia sukai saat musim dingin adalah memainkan iPad dengan memeluk guling dan bergulung dengan selimut dibawah kasur.

Setelah insiden aku melamarnya tanpa memberitahunya terlebih dahulu beberapa bulan lalu, selama dua hari penuh ia tidak mau berbicara padaku karna ngambek. Namun besokannya dia kembali seperti biasa. Malah sekarang ia menjadi lebih dekat denganku.

Ia sudah masuk kuliah dan mengambil jurusan sastra inggris sekarang. Dan ia baru saja pulang dari kampusnya dan langsung menuju kemari. Kedua orangtuanya sedang berada di Jerman untuk mengadakan meeting. Sebenarnya hanya appanya saja, tapi appanya meminta istrinya untuk ikut dengannya. Jadilah Seun Min dirumah sendirian. Bahkan terkadang ia menginap dirumahku dan tidur satu kasur denganku. Walaupun kami sering tidur bersama, tapi rasanya beda mengingat selama ini akulah yang tidur dikamarnya.

“Oppa~ kapan kau datang?”, suaranya membuyarkan lamunanku. Ia masih tetap berada dalam posisi kesukaannya sekarang, namun bola mata hitamnnya menatapku lekat. Aku berjalan menujunya dan duduk disampingnya. Kuintip layar iPadnya. Ternyata ia sedang browsing tentang tugas kuliahnya. “Tidak lama. Kau sudah makan?”, dia mengangguk.

“Aku sudah makan dikantin tadi. Dan sekarang aku masih kenyang jika kau menyuruhku makan oppa”, pandangannya kembali pada iPad berwarna putih itu.

Aku hanya terdiam, asik memandanginya yang sebenarnya tidak melakukan apa-apa. Aku suka mata hitamnya yang menatapku polos, menyukai rambut panjangnya karna bisa selalu kusentuh setiap saat, menyukai tangannya yang terasa pas dalam genggamanku, menyukai tinggi badannya yang tidak terlalu tinggi dariku, dengan begitu aku bisa leluasa memeluk tubuh mungilnya dalam dekapanku. Aish! Apa sih yang tidak aku suka darinya itu? Sepertinya seperti apapun rupa dan bentuknya, aku akan tetap menyukainya.

***

“Yeoboseo?”, tanyaku sambil tetap memakai dasiku.

“Yeoboseo, oppa? Eodigga?”, tanyanya dari sebrang sana.

“Aku masih dikamarku. Bersiap-siap untuk berangkat kekantor”,

“Jinjja? Aigo~~ kenapa sih kau tidak bosan berkencan dengan tumpukan kertas yang sama sekali tidak ada menariknya dibandingkan aku?”,

Aku terkekeh pelan mendengarnya. Dia memang suka bercanda menggunakan nada seperti orang marah.

“Memang sama sekali tidak menarik jika dibandingkan denganmu, tapi kertas-kertas itu bisa menghasilkan uang untukku menabung demi pernikahan kita nantinya. Bukankah kau mau aku mempunyai uang hasil kerja kerasku sendiri? Sekarang aku sedang melakukannya, tapi kau malah berbicara seperti itu”,

“Iya sih, hehehe. Tapi aku sedang merasa bosan oppa! Aku tidak ada jadwal hari ini dan eomma serta appaku sedang kembali ke Jepang. What should I do oppa-ya? Im very bored here”,

“Lebih baik kau datang saja kekantorku. Akan sangat bosan nantinya jika aku sudah selesai bekerja. Kau tahu aku hanya memerlukan sepuluh menit saja untuk mengerjakan semua tumpukan kertas itu. Atau kau mau aku jemput sekarang?”, kini aku sudah berada di dalam mobil mewahku yang berada di garasi. Kalian tentu ingat kalau aku juga mempunyai perusahan milikku sendiri kan? Sejak Seun Min lulus, aku juga mengundurkan diri dan memilih melanjutkan menjadi direktur perusahanku yang selama ini sudah kupercayakan pada Song ahjussi. Dan sekarang beliau sudah pensiun.

“Baiklah, kau jemput aku. aku akan ganti baju dulu. Jangan lama-lama ya”, ucapnya. Aku kemudian menjawabnya dan mematikan sambungan telfonku dengannya. Lalu mulai menjalankan mobilku menuju rumahnya. Tidak sampai sepuluh menit aku sudah sampai didepan rumahnya yang memiliki gaya klasik itu.

Tak lama, keluar gadis cantik menggunakan celana jeans, tanktop berwarna hitam yang dipadukan cardigan berwarna putih, rambut yang dikuncir kuda, menggunakan sepatu kets berwarna putih dan menjijing tas laptopnya yang berwarna hitam-putih juga. Tampilannya hanya sesimple itu, tapi mampu membuatku tidak bisa mengalihkan pandanganku darinya. Ajaib!

Dia membuka pintu mobilku dengan tangan kirinya karna tangannya memegang tas laptop dan sebotol kopi yang bisa kutebak rasa cappuchino yang ditambahkan sedikit susu kental manis putih. Itu adalah minuman favoritnya. Apalagi jika kopi itu dijadikan ice bland.

“Menunggu lama oppa?”, aku menggeleng dan mengatakan kalau aku baru saja sampai. Setelah itu aku mulai menjalankan pelan mobilku menuju ke tengah jalanan kota yang sudah sesak dengan ratusan mobil yang diam tak bergerak karna kemacetan yang ditimbulkan oleh dua truck besar pengangkut pasir yang sedang berbalik arah. Aku tidak menghiraukan pemandangan itu dan lebih memilih untuk memandangi mahakarya tuhan yang sudah menjadi milikku sepenuhnya yang sedang berada disampingku.

“Kenapa melihatku seperti itu oppa?”, tanyanya bingung. Lagi-lagi aku menggeleng pelan sambil tersenyum dan tetap memandanginya yang sedang menyeruput kopi kesukaannya itu. “Lalu kenapa kau memandangiku? Kau tahu? Tatapanmu seperti om-om mesum yang menggoda anak SMA untuk diajak ke hotel”,

“Yak!! Aku bukan om-om dan kau juga bukan gadis SMA!!! Dan aku tidak mengajakmu ke hotel! Aish!! Aku kan hanya memandangimu saja, kenapa kau malah berbicara seperti itu sih?”, aku mengerucutkan bibirku kesal sambil kembali melajukan mobilku. Sementara Seun Min tertawa keras mendengar penuturanku. Puas sekali ia tertawa.

Sepanjang perjalanan kami hanya terus berdebat tentang topic ‘aku seperti om-om mesum yang menggoda gadis SMA untuk diajak ke hotel’. Dan dia terus tertawa sampai menangis saking puasnya tertawa.

“Ahahahaha~ oppa.. kau memang bukan om-om, tapi kakek-kakek!! Ahahahahahaha!!!!”, dia kembali tertawa kencang disebelahku. Aku memandanginya sadis tanpa melihat kearah depan. Toh, tidak melihatpun aku bisa mengendarai mobil ini dengan sangat baik dan dengan kecepat tercepat sekalipun.

“Wae?? Kenapa kau oppa?”, dia berusaha menghentikan tawanya dan menghapus air matanya yang meleleh dari sudut matanya.

“Kau benar-benar kejam pada calon suamimu ini. Aku memang berumur 100 tahun, tapi bukankah tampanku seperti berumur 26 tahun? Hm? Masih sangat tampan dan mempesona. Kau saja terpikat padaku kan?”, tanyaku balik sambil mengerlingkan mata nakal padanya. Dia melongo mendengar ucapanku. Kemudian dia langsung memukul bahuku kencang. Dan aku benar-benar meringis dibuatnya. Aish! Semakin lama tubuhnya semakin kuat saja. Aku bahkan sampai seperti ini. Astaga~ dia berubah menjadi menyeramkan =,=

Dia mengoceh padaku yang tidak jelas. Mulai dari aku yang mempunyai sifat kenarsisan tingkat dewa, rasa percaya diri yang berlebihan, dan suka berbangga hati karna ketampanan yang kumiliki. Padahal kalau disimpulkan semua ocehan panjang lebarnya itu intinya aku ‘narsis, pede, dan sedikit sombong dengan wajah tampanku’, yah, kira-kira begitulah.

Saat sedang asik mendengarnya mengoceh hal-hal yang sebenarnya tidak jelas itu, tiba-tiba aku merasakan perutku berbunyi ringan. Fikiranku mulai tidak focus pada jalanan karna hidungku menangkap bau darah lezat yang menguar dari tubuh Seun Min, dan aku juga merasa kedua taringku meruncing dengan cepat. Dengan segera aku mencari jalanan sepi dan memberhentikan mobilku di pinggiran jalan itu.

“Oppa? Ada apa?”, tanyanya bingung. Aku mematikan mesin mobilku dan menatapnya dalam. Mungkin warna mataku sudah berubah. Aku baru ingat kalau aku belum ‘makan’ sejak tiga minggu yang lalu. Dia memandangku seakan baru mengerti situasi yang terjadi sekarang. “Kau ‘lapar’ oppa? Belum ‘makan’?”, tanyanya lagi yang langsung mendapat anggukan dariku.

Dia kemudian tersenyum dan menyampingkan rambut panjangnya yang dikuncir, kemudian menatapku seakan sudah memberikan izin untukku menghisap darah segarnya yang menggiurkan itu. “Kajja! Kau bisa terlambat masuk ke kantor jika kau tidak buru-buru”,

Tanpa babibu, aku langsung menarik tengkuknya dan mengarahkan wajahku kearah leher jenjangnya yang putih. Menghirup bau yang membuatku tergila-gila. Dan dengan perhalan membenamkan taringku untuk membuat celah kecil agar darahnya bisa keluar dan masuk kedalam tenggorokkanku.

“Aaahh~”, rintihnya. Kedua tangannya merengkuh lenganku erat. Aku tidak mempedulikannya dan terus menghisap darahnya yang memabukkan itu. “Oppaaa~~”,

Setelah kira-kira terasa cukup, aku menjauhkan sedikit wajahku untuk menjilat sisa darah yang tertinggal di lehernya itu. Dan memberikan air liurku untuk menutup luka itu. Kemudian aku menatapnya yang sedang tersenyum padaku. “Sudah kenyang?”,

“Ne, maaf aku mendadak memintanya padamu. Ini benar-benar tak terduga”, ucapku penuh penyesalan. Ia menggeleng dan meraih bibirku untuk diciumnya. Melumat lembut bibirku yang habis meminum darahnya. Mungkin masih terasa sedikit anyir, tapi ia tidak memperdulikan hal itu. Akhirnya aku membalas ciumannya dengan senang hati. Membalas melumat bibirnya yang benar-benar membuatku jatuh cinta sejak pertama kali aku menciumnya.

“Hhmmmfff…”, desahnya tertahan. Kami masih asik berciuman saat panggilan terlfon dari ponselku berbunyi. Aish! Menganggu saja! Dengan berat hati aku melepaskan tautan bibirku dari bibirnya dan meraih ponselku kesal.

“Hahaha, tenanglah oppa~ kita mempuyai banyak waktu untuk melakukan hal itu kapanpun kau mau”, ucapnya sambil terkekeh geli. Aish! Dia benar-benar membuatkku gila!!!

***

TBC

***

            Halooooo~~~~~~ maaf lama menunggu =,=

            Diriku sedang dikejar-kejar (?) dengan pr yang menggunung dari sekolahku!!! Sampe gaada waktu buat mengerjain fanfict ini =3= maklum, aku udah kelas IX SMP dan guru-guruku udah prepare dari sekarang -_-‘ sekali lagi maafffff~~~ *bow*

            Oh ya, untuk pemberitahuan aja, He Is a Vampire bakal tamat sekitar satu atau dua chapter lagi. Tapi tenang aja, aku bakal bikin after story buat yang lainnya kok. Dan mungkin yang pertama KyuYoon couple itu ^^

            Sekali lagi aku minta maaf ya~~ dan gomawo yang udah mau nyempetin baca fanfictku ini 😀 *bigsmile* annyeong!!!! *menghilang sama donghae oppa ke kamar (?)*

59 comments on “He Is a Vampire [chap. 11]

  1. yes akhirnya keluar juga.
    daebak saeng, daebak .
    aku kasian sama hankyonya, dia tegar banget yaaa, walaupun hatinya sakit kaya gitu.
    itu konyollah percakapan donghae sama baekhyun.
    sedih juga pas bagian donghae bilang “kau tetap adikku” ke harin
    henry memang kyeoptaaa><
    huahahaha itu konyol banget om-om mesum huaaa kucak abis.
    udah ga tau mau ngomong apa lagi selain DAEBAK (y)

  2. aigoo eonnie..
    kau membuatku tergila-gila dengan fanfict mu yang satu ini!! argh!!

    semangat untuk sekolahnya eon! fighting!!
    kalo sempet lanjutin ya.. aku setia menunggu~

  3. akhir na uda publish jga part ne…
    Ksian sma harin na jga y d part ne tpi bgian ne jga bnyak y’ k0cax k0x…
    Daebak deCh bUat ff na saeng…
    Next chap na jgan lma2 y…
    Slmat mnjlani rutinitas sek0lah lge saeng…

  4. Aigooo..akhirnya publish juga ff ini…..!!
    Keren thor ff nya….!!
    Di tunggu chapter selanjutnya….!!
    And fighting thor…aku juga dpet tugas banyak kok #kok malah jadi curhat -_-
    ^^ !!

  5. akhirnya harin musnah juga tp jdi sedih juga apalagi pas dia ngucapin kata2 perpisahan trs blg saranghae ke hangeng T.T
    jdi seunmin sama donghae udah dpt restu nih ya
    ayo kapan nikahnya hahaha
    astaga adegan yg dimobil, knp seunmin tiba2 jdi agresif? haha

  6. Akhrnya lnjutan nie FF keluar jga..aq ampe tiap hri cek d WP in..untung udah keluar*udah trlanjur penasaran sih#hehe^^

    Huaaaaahhh mkin k sini sih Donghae m Seun min mkin mesra jdi kbayang jdi Seun min*jdi iri=.=”

    Moga author dibri klancaran dlm smua tgas2 sekolah,spaya FF nie lbih cpat keluar*Amin#trnyata ada mksud trselubung(?)..hehe^^v

  7. annyeong….yaaaaakkk terus apa gunanya udh perang mpe banyak yg mati tp ha rinnya lgsg nyerah…aaaiiissshhhh kurang asyik nh…
    but donghae lucu deh wkt ngelamar seun min

  8. .kyyyyaaaaaaa ..
    .sekian Lama menanti ..
    .akhir x pubLish jga ..
    .akhhh ..
    .so sweet , mengharu biru ..
    .perang x sLesai ..
    .Ha Rin x d eksekusi abang Umin ych ? Kekkkekk ..
    .kasian crita cinta segi tiga x (Ha Rin + Hangeng + Hankyo) ..
    .kyaaaaa ..
    .d Lamar ??? *mau dong !*
    .kekkkekk .. Egk bsa d pisah’in .. So sweet ..
    .bru ajja kuLiah . Udch LuLus ajja ..
    .mau nikah Lgi ! *undang” ych ?*
    .coba deh , Haeppa d bkin cemburu .. BkaLan rame ..
    .KyuYoon Moment x mna ? Egk ad d part ini ..
    .akh .. Om Om Mesum ..
    .gkgkgk_
    .kLo Om Om x bgitu aq jga mau ..
    .*smua jga pda mau kLe* ..
    .d tunggu Part sLanjut x !
    .annyeong !
    .FIGHTING !!

    • hehehe, mianhae kalo lama nunggu *bow
      itu harin yang ngemusnahin yesung oppa, ming cuma megangin doang
      kata temenku aku jahat karna bikin cinta segitiga itu *jadi curhat* T^T
      eeehhh~~ cuma aku yang boleh dilamar XP!!
      ngomong2 ini si seun min belum lulus kuliah~~ wkwkwk
      undangan? oke secepatnya *?*
      sengaja~ cuma buat fokusin sama cerita perang nya aja
      kalo haeppa yang jadi om2 mesum mah semuanya pada mau *gila*
      ne, secepatnya bakal aku publish lagi^^
      gomawo udah baca dan komen 🙂

  9. .sma” .. FIGHTING !
    .gkgkgk_
    .egk agh . Egk jahat ..
    .wajar kn ? Itu BUMBU cerita .. KLo egk ad BUMBU kn HAMBAR .. *emg masakan*
    .oh .. Abang tukang baLon No Other toh ?..
    .Oppa , aq mau dong d eksekusi . Penjarakan aq d hatimu Oppa .. Gkgkgk_ *ELF GiLa*
    .kekkkekk ..
    .bLum LuLus toh ..
    .q kira udch ..
    .kyaaaa .. Aq d undang ..
    .akh .. Bagi” dong Om Om yg Lain .. Aq mau Yesung Oppa ..
    .gkgkgk_
    .pkok x jgn Lama” !
    .Saranghae Chingu !!
    .Muaaaachhhh ..
    .Yesung Oppa jga ..
    .JeongmaL Saranghe Oppa .. *obat q habis* ..

    • wkwkwkwk, tau tuh temen ku T^T
      hihi, abang balonnya cakep >,< jadi pengen nyulik (?)
      eehh?? ga muat! udah ada aku
      mau diundang? kirimin aku tiket smtown dulu, wkwkwkwk *canda*
      waaaahh~~ naddo!!!
      hahahahaha

  10. Pertempurannya sih seru.. Tapi mungkin karna dipotong beberapa part, jadi kurang dapet feel tegangnya..
    Kalo after story, kaenya love storynya hangeng bagus kok.. Complicated gitu.. Kalo aku jadi hankyo, nyesek pake banget pasti.. Kalo ada afstornya pasti bagus…
    Donghae ama Seunmin kaenya gak ada masalah lagi ya.. Ortunya Seunmin udah setuju, Harin udah musnah..
    Terus, entah kenapa aku jadi kasian ama Harin disini.. Hidup dia tragis banget.. Tapi, sayang dia milih jalan hidup yang salah karna berusaha ngerusak hidup orang lain..
    Ya.. Aku ngerti kok yang namanya sibuk sekolah.. Emang kelas 9 dan 12 itu bener2 masa2 yang stres.. Aku juga lagi sibuk jadi mahasiswa baru.. Tugasnya super banyak.. Ternyata bener masa2 SMA itu gak tergantikan.. #malah curhat#
    Ok, ditunggu next partnya.. ^^

    • lho? emangnya ada part yang kepotong?
      aku usahain bikin after story nya deh ^^
      dan aku sengaja bikin cerita hidup harin sedikit (?) menyedihkan, hahahaha #evillaugh
      wahahaha~ semangat juga ya kuliahnya !! ^^
      gomawo udah baca dan komen 🙂

  11. akhirnya dpost jg.. dan baru baca skrg… hehe
    wah, gk nyangka Ha Rin suka sama Hangeng.. jadi sbenernya Ha Rin tuh cintanya sama siapa sih?? aku masih gk ngerti ._.V

    aku kira gk ada scene dmn Donghae ‘makan’ ( soalnya aku suka bgt baca scene ini..hehe) ternyata ada dan ending… *tutupmata*
    next part thorr!!
    dan semangat buat sekolahnya 🙂

    • hehehe, maaf karna baru publish *bow
      sebenernya harin sukanya sama hangeng, kalo sama hae dia cuma terobsesi pengen jadiin dia kakaknya doang
      ‘makannya’ seksi kan? apalagi sama aku :3 *pingsan*
      ne!! gomawo udah baca dan komen 🙂

  12. wah, DAEBAK !!!… 😀
    Akhirx harin musnah jg, gk gangguin Haemin lagi 🙂

    hehehe 😀
    Ternyata kta zma 3 smp, kirain udah kuliah gitu XD

    Udah mau end ???…
    yah padahal aku masih pengen di lanjut” panjang”
    yaudah gpp, asal after storyx kyuhyun duluan yah 😀 *KEDIP MATA*

    CEpetan di lanjut yah 🙂

    • gomawo udah baca dan komen chingu ^^
      wah~~ kalo aku udah kuliah berarti tua banget dong~~ dan juga kalo aku kuliah harusnya tulisanku bisa lebih bagus lagi dari ini
      tenang aja~ pasti dibikin kok after story nya
      ne~~~ secepatnya ya 🙂

  13. Annyeong saeng,,,,,,
    critamu bnr2 DAEBAK……
    maaf baru bsa ksi komen skrng ehehee,,,,,,
    bnr2 keren nih critany,serasa nntn film nih jdiny,,
    haaa,,,pgn tw klnjtn kisah hae sm seun min dan kisah couple lainny
    ayo dilanjut lgi,sngt ditunggu pokokny…….
    HWAITING SAENG……..

  14. Aku pikir ini endingnya…ternyata masih TBC…dikiranya Harin nemuin Haeppa terus perang dan akhirnya Harin kalah. trus Shinee aku pikir sangat hebat banget…eh g taunya bertarung bentar udah kalah.
    Selain kalah jumlah juga kalah kekuatan kali ya…

  15. .ga tau harus coment apa

    ceritanya daebak bener

    maaph yah saeng aku ga smpet ninggalin coment di part2 sbelumnya, tapi aku imbasin dah di sini
    hahaha

    aku suka jalan ceritanya bikin penasaran trus aku juga suka waktu saeng bwa kata2 kaya PJ, KEBO, trus masih bnyak dan jjur itu buat aku ktawa
    bisa2.a smpe kepikiran kaya gitu
    hahaha *ktawa bareng leeteuk oppa *

    tapi jujur aku suka banget sama ceritanya apa lgi ama kyuyoon
    haha

    apa lagi yah ??

    Ya pokonya satu kata deh
    DAEBAK 😀

    di tunggu kelanjutannya yah 🙂

    • hehehe, gomawo ^^
      ne, gwaenchana~~ ff ku udah dibaca aku juga udah seneng kok 🙂
      soal PJ dan yang lainnya, itu pengalaman real aku aja yang aku tuangin ke ff ku
      waah~ pairing KyuYoon banyak yang suka ternyta ^^
      ne~ ditunggu aja ya 😀

  16. .waaaaaaaaa
    ga tau harus coment apa
    ceritanya bener2
    DAEBAK

    maaf yah sblum.a ga smpet coment di capther2 yg lainnya

    hehe tapi aku satuin dah di sini 😀

    aku suka waktu saeng bwa2 kata PJ, KEBO trus permainan indonesia
    hahaha sumpah di situ bner2 bikin ktawa hahaha *ktawa bareng leeteuk oppa

    ga tau lagi dah harus coment apa, tapi cuman satu

    bener2 DAEBAK 😀

    di tunggu ceritanya selanjutnya saeng 🙂

  17. Kisah hankyo-hangeng-ha rin sedih bgt saeng.
    Dan salut bgt deh sm perjuangan donghae untuk mendapatkan seun min secara utuh
    aaa~ aku bingung mo ngomong apalagi. Yg jelas DAEBAAAAKKKK!!!

  18. kasian amat haeppa dikatain om om mesum sama seun mi, wow ciumannya lumayan hot kasian amat haeppa dikatain om om mesum sama seun mi, wow ciumannya lumayan hot kasian amat haeppa dikatain om om mesum sama seun mi, wow ciumannya lumayan hot kasian amat haeppa dikatain om om mesum sama seun mi, wow ciumannya lumayan hot ya

  19. ah….ak ska bgt saeng sma ff ini, apalgi klo pov ttg haeppa banyak hahaha
    g sbr nunggu klanjutanx,
    smangd jga saeng bwt skulx 🙂

Tinggalkan Balasan ke Gie Batalkan balasan