Can I Become Someone Special For You? [chap. V]

Judul: Can I Become Someone Special For You?

Penulis: LalaLuca-Leyka

Genre: Continue, Romance, Friendship, Fanfiction

Main Cast:

  • Yeon Chaemin
  • Cho Kyuhyun
  • Kwon Jiyong
  • Kang Yoonhee

Disclaimer: Semua tokoh yang ada di ff ini, milik Tuhan dan keluarga mereka masing-masing. saya hanya meminjam nama dan karakter mereka untuk dijadikan cerita. Tapi ff ini murni milik saya. Jadi harap maklum kalau ada yang aneh atau kurang. Gomawo~

*****

Author point of view:

Hari semakin gelap. Chaemin dan teman-teman klub theaternya bergegas untuk untuk segera pulang. Chaemin berjalan menuju ke salah satu kursi penonton, tempat dia meletakkan tas ungunya tadi dan mengambil ponsel yang ia taruh di dalamnya. Sambil mengenakan syal abu-abunya, Chaemin membuka ponsel dan tertegun melihat daftar nama Kyuhyun yang telah mencoba meneleponnya berkali-kali dari tadi. “Kyuhyun oppa ini kenapa sih? Tumben saja…” tiba-tiba saja ponselnya bergetar. Ada pesan masuk. Dari Kyuhyun. Buru-buru ia membuka pesan itu dan membacanya.

From: Iblis Cho

Ke apartemenku sekarang! Ahjumeonim dan Ahjussi juga orang tuaku ada disini!

Chaemin langsung membelalakan matanya, terlintas banyak sekali pertanyaan di dalam kepalanya. Dengan cepat, ia pun membalas pesan dari Kyuhyun tadi.

To: Iblis Cho

Iya, sebentar… aku akan kesana.

“Appa dan eomma ini juga kenapa coba? Ke tempat Kyuhyun oppa segala…” gumam Chaemin perlahan. Ia tak menyadari dari tempat yang tak begitu jauh dari tempatnya berdiri, Jiyoung terus saja memperhatikan tingkah lakunya. Jiyong pun berjalan ke arah Chaemin dan menepuk pundak Chaemin pelan. Baca lebih lanjut

Angel’s Journey [1/?]

Title: Angel’s Journey

Author: Park Seun Min (@bayedhrn)

Genre: Romance, Fantasy, Family, Friendship

elfsuperjuniorsf.wordpress.com

***

Hola!!!! I’m Back!!!!! Perjalanan fanfict saya kali ini sedikit berbeda kayaknya (?) cukup lama saya bersemedi di kamar mandi buat dapet ilham kayak beginian -,-

Daaaan, sekedar info aja, kan saya udah kelas 9 smp, pastinya lagi sibuk ngurusin ujian dan try out sana sini, jadi saya gabisa jamin sering-sering ngepost fanfic. Maafffff~~~~~

So, silahkan baca ya ff saya, semoga semakin bagus dan pada suka ^^

***

Aku tidak tahu kenapa kau memilihku. Aku tidak tahu kenapa hanya ada aku yang ada di matamu. Dan aku juga tidak tahu kenapa hanya ada aku yang kau fikirkan. Tapi aku tahu dengan jelas satu hal, bahwa aku tidak dapat berpaling dari mu apapun alasannya.

-Alexandra Hwang-

***

Bukankah kau sudah tahu jawaban atas semua pertanyaanmu? Itu semua karna  aku mencintaimu. Terlalu mencintaimu. Dan alasan kenapa kau tidak dapat berpaling dariku adalah… Karna kau juga terlalu mencintaiku. Seharusnya kau mengetahui hal itu dengan baik.

-Aiden Lee-

***

BAB I

Alexandra Hwang

            Aku tidak mengerti apa yang ada dalam pikiran pengarang buku ini. Hampir saja aku muntah karna membaca sederetan kata-kata pembuka buku ini, terlalu berlebihan menurutku. “Cinta itu abadi. Tidak ada yang bisa memisahkan cinta yang sudah bersatu. Bahkan ajal sekalipun”. Cih, kalau cinta itu tidak bisa di pisahkan, lalu bagaimana dengan orangtuaku? Mereka sudah bercerai ketika aku masih duduk di bangku 4 SD. Mereka terlalu egois dengan perasaan mereka masing-masing hingga tidak memikirkan nasibku.

Sejak saat itu, aku menjadi pribadi yang tertutup dan tidak pandai bergaul. Aku tidak suka itu semua. Alasan terbesarnya adalah, aku takut di sakiti, itu saja. Ibuku sudah menikah lagi dengan pria asal Amerika yang bernama Nick Hartmann. Aku tidak menemukan apa daya tarik pria itu sehingga ibuku jatuh hatinya padanya.

Yang jelas, karna hak asuh di menangkan oleh ibuku, aku ikut pindah ke Amerika bersama suaminya dan berganti namanya menjadi Alexandra Hwang sejak 5 tahun yang lalu. Sebenarnya ayah dan ibuku adalah orang Korea Selatan. Nama asliku pun sebenarnya Hwang Ha Yeon. Tapi berkat si ‘Jangkung’—aku menyebutnya begitu—namakuu menjadi berubah seperti itu. Aneh sekali.

Ibu sudah berulang kali mengingatkanku untuk bersikap baik pada Nick, tapi tak semudah itu melakukannya walaupun ini sudah hampir 8 tahun. Ibu tidak mengerti bagaimana perasaanku ketika aku dengan terpaksa mengikutinya tinggal di sini, Manhattan.

Kulirik jam berwarna Biru Laut yang menempel di dinding kamarku. Sudah jam 4 sore. Aku belum mandi dan sebentar lagi Daisy—temanku satu-satunya di sini—akan datang untuk meminjam catatanku karna selama dua hari kemarin dia tidak masuk sekolah. Novel menjijikkan yang salah kubeli tempo hari langsung kulempar begitu saja ke lantai. Aku bersumpah untuk tidak membaca buku laknat itu lagi. Cih, cinta. Memuakkan!

*** Baca lebih lanjut